Angkul angkul Bali minimalis biasanya digunakan di wilayah Bali karena sangat erat dengan tradisi di wilayah tersebut. Keberadaan angkul-angkul ini sangat diminati oleh masyarakat karena menjadi gerbang menuju rumah.
Apa Itu Pintu Angkul Angkul Bali Minimalis?
Secara umum, angkul-angkul adalah gerbang tradisional yang khas dari arsitektur Bali. Angkul-angkul berfungsi sebagai pintu masuk ke area rumah atau pura di Bali. Rumah ataupun pura tersebut memiliki nilai spiritual yang cukup kental.
Dalam budaya Bali, angkul-angkul tidak hanya berfungsi sebagai gerbang pintu saja. Tetapi sebagai pelindung yang memisahkan antara dunia luar dengan dunia dalam yang suci. Umumnya bentuknya cukup megah dan mencerminkan keindahan serta keragaman seni dan budaya Bali.
Desain pintu angkul-angkul Bali biasanya penuh dengan ornamen ukiran yang rumit serta simbol tradisional khas Bali. Umumnya terdapat motif flora dan fauna, dewa-dewi, serta pola geometris khas Bali.
Ukiran ini juga menceritakan cerita dari mitologi Hindu atau menggambarkan kekayaan alam Bali. Angkul-angkul tradisional biasanya berbentuk persegi panjang dan terdapat atap bagian atasnya.
Bagian atap ini bisa terbuat dari ijuk atau genteng tanah liat. Pada pintu tersebut, terdapat dua tiang yang kokoh di kedua sisinya, yang juga dihiasi dengan ukiran. Terkadang ada juga yang menghiasnya dengan relief atau patung kecil.
Bahan Material yang Digunakan pada Angkul-angkul Bali
Secara sekilas, pintu angkul-angkul Bali terbuat dari bahan-bahan tradisional yang mudah kita dapatkan. Bahan-bahan ini tentu bersifat alami dan tersedia begitu melimpah di Bali. Beberapa bahan tersebut telah kami rangkum di bawah ini.
1. Batu Bata atau Batu Andesit
Banyak angkul-angkul yang terbuat dari batu bata atau batu andesit. Bahan ini kemudian akan berlapis plester dan dihias dengan ukiran. Batu andesit sering digunakan karena memiliki kekuatan yang cukup baik di wilayah tropis. Tak heran jika di Bali kita lebih sering melihat Angkul angkul minimalis Batu Alam.
2. Kayu Jati atau Kayu Ulin
Bahan utama dari pintu angkul angkul Minimalis adalah kayu jati atau kayu ulin yang terkenal karena ketahanannya. Kayu tersebut akan diukir oleh para pengrajin untuk menciptakan motif yang lebih keren. Motif elegan ini juga menjadi daya tarik tersendiri karena terkesan rumit namun estetik.
3. Bambu
Bahan bambu kadang-kadang digunakan untuk bagian atap angkul-angkul. Apalagi untuk pintu yang memiliki desain sederhana dan lebih tradisional, bahan tersebut tidak pernah absen.
4. Ijukan atau Genteng Tanah Liat
Terakhir, untuk bagian atap umumnya akan memakai ijukan (serabut dari pohon aren) atau genteng tanah liat. Bahan tersebut memberikan kesan kesederhanaan dan sangat tradisional sekali. Hal ini akan menciptakan tampilan lebih alami untuk lingkungan sekitar.
Harga Angkul-Angkul Bali Secara Umum
Kalau kita berbicara soal harga, angkul-angkul Bali memiliki variasi harga yang berbeda-beda. Ada yang menawarkan harga murah dengan ukuran kecil dan desain simpel. Ada pula yang memiliki desain rumit dan harga yang cukup mahal pula.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, Angkul-Angkul Model Sederhana memiliki harga Rp. 5 juta hingga Rp. 15 juta rupiah. Pintu ini terbuat dari bahan bambu dan bahan lokal lainnya yang ada di Bali.
Sementara untuk Angkul-angkul batu atau kayu ukiran, umumnya memiliki harga antara Rp. 20 juta hingga Rp. 50 jutaan. Harga tersebut tergantung dari motif ukiran, tingkat kesulitan ukiran, dan lain sebagainya.
Untuk Angkul-angkul custom biasanya akan memiliki harga mulai dari Rp. 75 jutaan. Pintu ini memiliki desain khusus dan sesuai dengan permintaan dari konsumen. Material yang digunakan juga berkualitas serta ukiran super bagus.
Pada intinya sih, Anda bisa mencoba membeli angkul angkul Bali minimalis. Apabila Anda ingin memiliki model pintu yang lebih keren, maka bisa mencari gambar referensi.
Nah khusus untuk Anda yang khawatir dengan keamanan rumah, cobalah untuk memakai smart lock Fortress. Karena produk ini memiliki tampilan lebih estetis dan punya sistem keamanan yang super bagus.